🦍 Jenis Jenis Transmisi Manual

Diantarajenis transmisi manual adalah sebagai berikut: 1. Tansmisi Tiga Kecepatan Dengan Slidingmesh Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an. untuk memahami prinsip kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor. jenisjenis sistem transmisi manual a) Transmisi Tiga Kecepatan dengan Slidingmesh Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotor pada tahun 1930-an. Disini bukan akan mempelajari sejarah transmisi, namun model ini mempermudah untuk memahami prisip kerja sebuah transmisi, khususnya bagaimana proses pemindahan/transfer tenaga/momen Transmisijenis ini merupakan transmisi manual yang diotomatisasi. Sesuai namanya, DCT merupakan jenis transmisi yang menggunakan dua unit kopling ganda. Komputer atau ECU lah yang nantinya mengendalikan langsung perpindahan gigi. Kedua kopling ini juga bertanggung jawab atas gigi yang berbeda. Konstruksitransmisi manual tipe sliding mesh pada umumnya lebih besar; Perpindahan gigi tidak dapat langsung atau memerlukan waktu beberapa saat (akan mengalami kesukaran saat memindahkan gigi pada saat kendaraan berjalan dan berakselerasi) Jenis-jenis system transmisi, Urutan yang benar untuk tipe : Synchromesh - Sliding mesh - Constant KomponenTransmisi Manual 1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt) Komponen ini sebagai sumbu yang bekerja sama dengan kopling untuk memutar gigi di dalam girboks. 2. Gigi Transmisi Gigi transmisi atau Gear Transmission fungsinya yaitu mengubah input tenaga dari mesin menjadi dari output gaya torsi sesuai dengan yang dibutuhkan kendaraan. Berdasarkancara kerja perpindahan giginya, transmisi manual terbagi menjadi 3 macam, yaitu Transmisi Sliding Mesh, Transmici Constant Mesh, dan Transmisi Synchromesh. Masing-masing tipe transmisi ini memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok sehingga sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan saat digunakan. Transmisimanual pertama kali diperkenalkan oleh Cadillac pada tahun 1928. Kemudian pada tahun 1904 dikembangkan jenis otomatis oleh saudara laki-laki Sturtevant di Boston, Amerika dengan menggunakan 2 percepatan. Semenjak itulah pengembangan-pengembangan terus dilakukan dari tahun 1934 oleh Reo Self-Shifter. PengertianTransmisi manual adalah transmisi yang bekerja untuk memindahkan gigi percepatan dengan cara manual. Biasanya transmisi manual ini akan bekerja bila dioperasikan oleh pengendara untuk mengatur perpindahan gigi cepat dan lambat (sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi jalan). Transmisiini memiliki tiga jenis yaitu transmisi manual, transmisi otomatis dan transmisi semiotomatis. Selain itu, tujuan adanya transmisi adalah memudahkan pengemudi untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan. . Selain transmisi matik dan manual, ada beberapa jenis transmisi mobil yang wajib diketahui. Bukan tanpa alasan, masih banyak pemilik mobil yang belum mengetahuinya. Peran transmisi di struktur sebuah mobil sangatlah penting. Yang pertama adalah untuk menghantarkan daya dari mesin ke roda, kemudian juga berperan untuk kenyamanan berkendara serta mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Perkembangan teknologi di industri otomotif juga punya peran dalam inovasi sebuah transmisi mobil. hampir semua pabrikan mobil berlomba-lomba menciptakan kombinasi mesin dan transmisi yang canggih dan terdepan. “Meski saat ini sudah ada beberapa jenis transmisi mobil. Nyatanya masih ada juga konsumen yang tetap nyaman menggunakan transmisi manual. Alasannya irit bahan bakar dan enak untuk diajak berakselerasi,” ujar Rohman, salah satu mekanik bengkel spesialis transmisi di wilayah Pondok Cabe 26/5/2022. Kembali ke pembahasan jenis transmisi mobil. Totalnya ada 5 opsi transmisi yaitu manual, matik, CVT, AMT, hingga DCT. Penasaran? Berikut ulasan lengkapnya 1. Transmisi Manual Transmisi Manual Jenis transmisi mobil yang pertama adalah manual. Yup, jenis transmisi ini tentu sudah tidak asing lagi bagi semua pemilik mobil. Transmisi manual masih diadopsi hampir semua jenis mobil. Mulai dari mobil LCGC hingga mobil mewah. Bukan tanpa alasan, beberapa pemilik mobil masih mengidolakan transmisi manual karena bisa mendongkrak akselerasi mobil. Namun begitu, untuk menggunakan mobil dengan transmisi manual dibutuhkan adaptasi. Karena setiap jenis atau merek mobil mempunyai karakter transmisi manual sendiri-sendiri. Apalagi untuk pemula, harus belajar dan menyesuaikan. “Transmisi manual memang disukai kaum Adam karena enak untuk diajak berakselerasi. Namun begitu, umumnya setiap merek atau jenis mobil punya karakter berbeda. Misalnya mobil merek A kopling dilepas sedikit mobil sudah bisa jalan, mobil merek B kita harus agak jauh lepas koplingnya baru mobil bisa jalan,” imbuh Rohman. Nah, jika kita menggunakan mobil bertransmisi manual namun momentum melepas kopling dan menginjak gas tidak selaras, imbasnya mobil bisa loncat atau mesin mati. 2. Transmisi Otomatis Konvensional Transmisi AT otomatis konvensional Jenis transmisi mobil yang kedua adalah otomatis konvensional. Transmisi ini juga sama mashurnya dengan transmisi manual, sudah ada sejak lama. Transmisi otomatis konvensional atau sering disingkat AT banyak dipilih pemilik mobil di kota-kota besar seperti Jakarta. Alasannya jelas, mobil dengan transmisi ini lebih enak saat melewati jalanan ibu kota yang identik dengan kemacetan. “Mobil dengan transmisi matik sudah banyak dipilih pemilik mobil di Jakarta karena lebih nyaman, tidak perlu menginjak kopling seperti manual. Jadi digunakan untuk aktifitas harian tidak capek,” jelas Rohman. Sebagai informasi, transmisi AT cara kerjanya masih mengandalkan torque converter. Dimana tenaga mekanik yang dihasilkan oleh mesin akan diubah menjadi energi kinetik. Nah, torque converter inilah yang nantinya akan menyalurkan energi ke driveshaft. 3. Transmisi Otomatis CVT Transmisi CVT Jenis transmisi otomatis yang ketiga adalah otomatis CVT. Transmisi ini merupakan pengembangan dari transmisi otomatis konvensional, dimana untuk kinerjanya mengandalkan komponen pulley. Transmisi otomatis CVT diciptakan untuk kenyamanan berkendara serta efisiensi bahan bakar. Hal tersebut karena sistem kerjanya sudah menggunakan komputer, jadi perpindahan gigi lebih halus dan konsumsi BBM lebih irit. Meski begitu, mobil dengan transmisi otomatis CVT umumnya mempunyai kelemahan torsi yang kurang optimal. Selain itu, jika diajak ke jalanan yang ada tanjakan curam, mobil jadi lemot. “Mobil dengan transmisi otomatis CVT enak digunakan untuk wilayah perkotaan. Kalau diajak ke daerah pegunungan yang jalanannya naik turun suka lemot, apalagi jika barang bawaan penuh. Namun jika mobilnya sudah dilengkapi fitur seperti paddle shift itu bisa membantu,” jelas Rohman. 4. Transmisi AMT Transmisi AMT Jenis transmisi mobil keempat adalah Automated Manual Transmission AMT. Jenis transmisi ini kembali populer saat digunakan Suzuki Karimun Wagon varian flagshipnya beberapa tahun lalu. Transmisi AMT sebenarnya enak untuk diajak berakselerasi. Sebab jenis transmisi ini sebenarnya sama dengan transmisi manual yang dibekali kopling kering dengan pergerakan kopling yang bekerja otomatis. Jenis transmisi ini memang belum begitu familiar di konsumen Indonesia. Padahal transmisi ini mengasyikan, jadi pengemudi bisa berakselerasi layaknya mobil manual namun tidak perlu menginjak kopling atau menggunakan full otomatis. 5. Transmisi DCT Transmisi DCT Jenis transmisi mobil yang kelima adalah Dual Clutch Transmission DCT. Jenis transmisi ini hampir sama dengan transmisi AMT, yaitu transmisi manual yang diotomatisasi. Transmisi DCT merupakan jenis transmisi yang menggunakan dua unit kopling ganda yang perpindahan giginya dikendalikan penuh oleh komputer atau ECU. Kedua kopling ini juga bertugas pada gigi yang berbeda. Satu untuk gigi ganjil dan satunya lagi untuk gigi genap, sehingga perpindahan gigi bisa lebih optimal. Umumnya jenis transmisi ini diadopsi oleh mobil-mobil asal Eropa atau Amerika seperti Ford Ranger atau Ford Everest. Namun sayangnya, jenis transmisi ini biaya perbaikannya mahal jika terjadi kerusakan. Alhasil jarang diminati konsumen di Indonesia. Moladiners, itulah ulasan mengenai jenis transmisi mobil dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Simak terus untuk informasi otomotif menarik lainnya. Jenis-Jenis Transmisi Manual Pada Kendaraan- Salah satu jenis transmisi yang kita kenal adalah transmisi manualmerupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros engkol ke roda-roda tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di tempat yang roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi light-speed driving.Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundurDi artikel ini kita akan membahas macam-macam transmisi manual yang ada pada kendaraan. Diantara jenis transmisi manual adalah sebagai berikut1. Tansmisi Tiga Kecepatan Dengan SlidingmeshTransmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an. untuk memahami prinsip kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor. Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros yang terpisah, yaitu Poros primer input shaft - yaitu poros yang menerima gerak putar pertama dari perantara countershaft – yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan. Poros utama mainshaft/output shaft – yaitu poros keluar dari transmisi, ke komponen system pemindah tenaga tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear. Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur sliding gear dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Denganmeluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun counter gear untuk memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3 sampai 5 tingkat dan satu tingkat untuk primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros perantarara tang dibuat berpuat bersama. Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector 13.Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan roda gigi yang ada pada poros perantara output shaft. Putaran dari poros primer Input shaft diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke poros utama/output gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda gigi 9 . Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari roda gigi 6 pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11 memutar roda gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi driver jumlah giginya lebih sedikit yaitu roda gigi 9 dan 2 dari roda gigi yang diputar driven, maka terjadi penurunan atau reduksi putaran reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi rumus perbandingan giginya sebagai berikut Perbandingan gigi pertama = 6/7 X 2/9 = 40/20 = 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi 1/4 dari putaran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk mengangkat beban kendaraan yang lebih besar dengan tenaga yang transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya, disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara dobel kopling double clutching harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara berisik karena adanya kesukaran tersebut. 2. Transmisi Constantmesh TypePada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang tetap constant mesh. Gigi ketiga pada output shaft dibuat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling clutch gear diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan ujung contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output. Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan seperti inpu shaft-couter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft clutch gear output clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda. Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya berlaku lebih baik dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan sebab diameter gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi model ini banyak mempunyai kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh type dan masih tetap diperlukan double kopling double cluctching dengan demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak3. Transmisi Synchromesh TypeKonsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada transmisi tiga kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi ini tidak menggunakan system sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi ini jadi memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain pur, baik yang bentuk helical atau yang dobel helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak antar giginya lebih luas, suaranya juga lebih transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama main shaftterhubung bebas. Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung netral, adalah posisi dimana kedua synchromesh tidak sedang menghubungkan roda gigi, dan roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada pada poros utama namun tidak memutar poros TypeDewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh. Seperti telahdiuraikan di atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukn waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan. Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi diperlukan itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi –gigi dapat berkaitan, bila putarannya dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah berkaitan transmisi model baru ini adalah model model synchromesh mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan kopling ganda double clutching.Bagian-bagian utama synchromesh terdiri dari Syncrhonizer ring Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft Shifting key Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh pegas-pegas ke hub sleeve Shifting key spring Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam Clutch hub Berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya Hub sleeve Berkaitan dengan bagian luar spline. Dilengkapi dengan alur bagian luar untuk garpu pengatur shift fork.Cara Kerja Synchromech Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer key sama dengan sycronizer sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main shaft.

jenis jenis transmisi manual